Ber-Wisata Religi, Masihkah Tetap Eksis di Jaman Kini? (2024)

Trip Pilihan

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat foto

Bagi seorang muslim tentu sudah tidak asing lagi dengan Walisongo, sebutan bagi sembilan wali/tokoh agama yang alim dan dihormati akan perannya sebagai penyebar agama Islam di pulau Jawa dan sekitarnya.

Tepat di bulan November tahun 2023, saya diberi kesempatan untuk berziarah tuntas pada sembilan wali Allah tersebut. Setidaknya sudah lebih dari 3x kunjungan di masing-masing makam, kecuali pada makam Sunan Gunung Jati di Cirebon yang baru sekali, karena memang jaraknya paling jauh dari rumah.

Saat masih berkuliah di Surabaya dulu, biasanya saya beserta teman-teman seperantauan selalu menyempatkan berziarah ke makam Sunan Ampel tiap malam minggunya. Saat itu, saya benar merasakan, saat hati sedang gelisah dan butuh ketentraman, maka obatnya adalah dengan tahlil juga baca Al-Quran selama berjam-jam di dekat makam, kuncinya memang mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

Sebelum menjawab pertanyaan pada judul yang saya buat, izinkan saya untuk membahas beberapa ziarah core, atau inti yang pasti selalu membekas ketika seseorang melakukan ziarah walisongo dan saya buat berdasarkan versi pribadi saya.

Pertokoan Dekat Makam dan Ikon Kuliner Khasnya

Tidak perlu mengkhawatirkan oleh-oleh saat berziarah ke makam Walisongo, karena semua ada dan tersedia, mulai dari perhiasan dan aksesoris seperti gelang, cincin, kalung, topi, beberapa jenis pakaian untuk perempuan maupun laki-laki, alat sholat, serta makanan, baik yang siap santap, maupun yang masih memerlukan pengolahan.

Di setiap makam walisongo yang memiliki lokasi berbeda-beda, tentu ada makanan khas dari masing-masing daerah yang perlu diicip oleh para peziarah, misalnya saat berziarah ke Makam Sunan Bonang Tuban, ada minuman khasnya yang patut dicoba, yakni es siwalan, rasa buah siwalan yang segar dan sedikit kenyal mirip dengan degan, coco*k dinikmati saat siang terik.

Contoh lain adalah saat berkunjung ke makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, ada salah satu kedai makanan "Empal Gentong", tentu saya cukup tertarik dan akhirnya membelinya seporsi pada saat itu. Menurut saya rasanya tidak jauh berbeda dengan soto daging buatan ibu di rumah, yang membuatnya unik adalah penjualnya menggunakan gentong sebagai wadah kuah dari empal gentong tersebut.

Lalu, saat berkunjung di Makam Sunan Ampel, biasanya saya selalu menyempatkan membawa pulang roti Maryam original dengan taburan gula halusnya, rasa roti gurih mentega yang crunchy di luar dan lembut di dalam membuat saya sangat menyukainya, selain itu harganya juga terjangkau. Kalau di Sunan Ampel kuliner khasnya lebih ke arah timur tengah dan juga olahan khas maduranya.

Ojek Motor

Ada satu hal yang sampai saat ini masih membekas di ingatan saya, yakni naik ojek saat menuju makam Sunan Muria, yang letaknya memang berada di puncak gunung. Jarak yang perlu ditempuh peziarah dari parkir kendaraan roda empat dengan makamnya cukup jauh, harus melewati ribuan anak tangga.

Bagi peziarah berusia lanjut atau yang sedang kurang sehat tentu membutuhkan jasa ojek sebagai pengantar menuju puncak. Sekali naik dibandrol dengan harga 20.000, harga November 2023, mungkin sekarang sudah mengalami kenaikan.

HALAMAN :

  1. 1
  2. 2
  3. 3

Mohon tunggu...


Lihat Trip Selengkapnya

Beri Komentar

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

` } }) document.querySelector('.video-box-thumb').innerHTML = html_video_rec_thumb; } } } let description = document.querySelector('meta[name="description"]').content let keywords = document.querySelector('meta[name="content_tags"]').content let title = document.getElementsByTagName("title")[0].textContent; let data = { "title": title, "description": description, "keywords": keywords, "page_id": "663600c01470931f7f6aa033", "current_url": "https://www.kompasiana.com/zida76990/663600c01470931f7f6aa033/ber-wisata-religi-masihkah-tetap-eksis-di-jaman-kini", } let data_kgnow_token = { "url": "https://apis.kompas.com/api/widget/video", "Authorization": "Bearer eyJpdiI6ImhyUXB1T0dKZnJabExYbzk5SlNTMkE9PSIsInZhbHVlIjoieUZ1NlVvVDUxOHRNQ2Z2bTE2ejBoZz09IiwibWFjIjoiYWZiYzQzNTk1NTFmODMxY2IyZTBmY2E4ODYyNWQ0YjU5N2VkOTgzNmVlNjU5ZmQ4MmI1YWJmZjU2Nzg4NGVhOSJ9", } rvJixie.open("POST", "https://apis.kompas.com/api/widget/video", true); rvJixie.setRequestHeader('Authorization', data_kgnow_token.Authorization); rvJixie.setRequestHeader('Content-Type', 'application/json'); rvJixie.send(JSON.stringify(data)); } getVideo(); function dateFormatJixie(value) { const monthText = ['Januari', 'Februari', 'Maret', 'April', 'Mei', 'Juni', 'Juli', 'Agustus', 'September', 'Oktober', 'November', 'Desember']; if (value) { const dateJixie = new Date(value); return dateJixie.getDate() + ' ' + monthText[dateJixie.getMonth()] + ' ' + dateJixie.getFullYear(); } else { return ""; } } function timeFormatJixie(value) { if (value) { const timeJixie = value.split(':'); if (timeJixie[0] == '00') { return timeJixie[1] + ':' + timeJixie[2]; } else { return value; } } else { return ""; } } function timeSince (value) { console.log("sini",value) if (typeof value !== 'object') { date = new Date(value); } var seconds = Math.floor((new Date() - date) / 1000); var intervalType; var interval = Math.floor(seconds / 31536000); if (interval >= 1) { intervalType = 'tahun yang lalu'; } else { interval = Math.floor(seconds / 2592000); if (interval >= 1) { intervalType = 'bulan yang lalu'; } else { interval = Math.floor(seconds / 86400); if (interval >= 1) { intervalType = 'hari yang lalu'; } else { interval = Math.floor(seconds / 3600); if (interval >= 1) { intervalType = "jam yang lalu"; } else { interval = Math.floor(seconds / 60); if (interval >= 1) { intervalType = "menit yang lalu"; } else { interval = seconds; intervalType = "detik yang lalu"; } } } } } return interval + ' ' + intervalType; }

Ber-Wisata Religi, Masihkah Tetap Eksis di Jaman Kini? (2024)
Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: The Hon. Margery Christiansen

Last Updated:

Views: 5325

Rating: 5 / 5 (50 voted)

Reviews: 81% of readers found this page helpful

Author information

Name: The Hon. Margery Christiansen

Birthday: 2000-07-07

Address: 5050 Breitenberg Knoll, New Robert, MI 45409

Phone: +2556892639372

Job: Investor Mining Engineer

Hobby: Sketching, Cosplaying, Glassblowing, Genealogy, Crocheting, Archery, Skateboarding

Introduction: My name is The Hon. Margery Christiansen, I am a bright, adorable, precious, inexpensive, gorgeous, comfortable, happy person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.